Buat SuAmI..
When we first met, I fell in love with you. I knew right then you were the only one for me. As time goes by, our love grows stronger still. You're the most amazing man I ever knew. The place I want to be is close to you. There’s ecstasy and peace in your embrace. I know that I can cope with what life brings as long as I wake up to see your face.Thank you my treasured and cherished love. Your loving and caring have made our marriage a blissful adventure of two! Thanks Love.
bila tiada yang baik untuk diucapkan.
maka diamlah.
itu lebih baik dari bicara yang sia-sia.
sama seperti berbicara,
bila tiada yang bermanfaat dan berfaedah untuk ditulis dan dikongsikan,
maka diamkanlah jemarimu.
sepi dari catatan.
itu lebih baik daripada menulis perkara yang sia-sia.
maka diamlah.
itu lebih baik dari bicara yang sia-sia.
sama seperti berbicara,
bila tiada yang bermanfaat dan berfaedah untuk ditulis dan dikongsikan,
maka diamkanlah jemarimu.
sepi dari catatan.
itu lebih baik daripada menulis perkara yang sia-sia.
Friday, March 13, 2009
rEAliTI hIDup SEoRAnG aKu
I listened though I seldomly speak
"You can communicate best when you first listen."
Catherine Pulsifer
Aku sukakan lagu dan puisi ini.Dalam sekali erti dan isi.
kehidupan
Di tengah-tengah kehidupan
Sampai ke pinggir-pinggirnya
Sampai ke dasarnya meneroka
Setiap lorong dan liku
Setiap padang dan lubang
menyelongkar memeriksa
ke jantung ke nadi
Ke lembah ke gunung belantara
ke jalan raya
Ke muara samudera ke hulu
Ke ruang persembunyian
Ke taman larangan dengan pintar akal
Dengan tajam perciuman
Terang mata dan telinga
Halus rasa renung
Dengan sikap yang berani
Yakin diri dan tabah hati
Memerhati kehidupan
Memerhati kejadian
Mencari kebenaran dan keadilan
Di tengah-tengah kehidupan
Lagu : Kopratasa
Puisi : Latiff Mohidin (kalau tak silap aku, betulkan kalau aku salah)
Lagu dan puisi ini, banyak menyedarkan aku supaya melihat kehidupan dari perspektif mata burung. Melihat dan memerhatikan dengan menyeluruh tanpa meninggalkan sesuatu yang kita anggap remeh dan tak penting.Melihat dengan tanpa mengira rugi atau untung.
Bukankah kita dianugerahkan mata untuk melihat, lihatlah dengan hati.
Bukankah kita dianugerahkan telinga untuk mendengar, dengarlah dengan kalimah-kalimah suci.
Bukankah kita diberikan mulut untuk bersuara, bersuaralah dengan hati-hati.
Bukankah kita dianugerahkan deria untuk merasa, rasalah dengan syukur pada Ilahi.
Bukankah kita dianugerahkan hidung untuk menghidu, hidulah nikmat dunia ini.
Sebelum segala-galanya dikembalikan kepadaNya nanti.
Labels:
S.H.O.R.T.S.T.O.R.Y
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.